Thursday, July 17, 2025

MEGAT PANJI ALAM SEWAKTU KECILNYA

Pada zaman kecilnya, Megat Panji Alam — meskipun putera kepada Sultan dalam taraf kehidupan berdarjat tinggi — tidak dibesarkan dengan hidup beristana semata-mata. Sebaliknya, baginda lebih banyak menghabiskan waktu bersama bondanya yang penuh kelembutan serta ilmu. Dari bondanya, baginda belajar membaca Al-Quran, mengenal huruf Jawi, bersyair, berpantun, serta mempelajari adab dan akhlak sebagai seorang anak Melayu yang berbudi pekerti mulia.

Megat Panji Alam tidak keseorangan membesar. Bersamanya ialah dua orang saudara dua pupu yang kembar, yakni Megat Hussin dan Megat Ali — anak kepada bapa sepupu bondanya. Mereka bertiga umpama tiga serangkai. Walau Megat Panji Alam lebih tua setahun dua, namun kasih dan persahabatan mereka begitu utuh.

Ketiga-tiga mereka membesar dalam suasana alam yang permai dan penuh cabaran. Hutan dijadikan gelanggang, sungai jadi medan permainan, dan sawah jadi tempat berlari-lari anak. Mereka tangkap ikan di paya, memasang jerat burung di rimba, menyauk udang di anak sungai, dan berlumba-lumba menangkap ketam di gigi pantai saat air surut mengabang. Kehidupan lasak itu menjadikan mereka gagah, berani dan tangkas dalam segala tindak-tanduk.

No comments:

Post a Comment